Rabu, 02 November 2011

Tujuan Iblis Menguasai Agama dan Negara part. II

     Dengan menguasai sebuah negara iblis akan menciptakan kondisi kacau dalam negara tersebut. Caranya? Ia akan membuat undang-undang yang bertentangan dengan akal sehat.
     Kini baik di Eropa maupun Amerika, wanita yang hamil di luar nikah diberi tunjangan, sedangkan yang kawin baik-baik harus membayar pajak, yang tentu dipakai untuk menunjang yang hamil tanpa suami.
Lama-kelamaan pasti akan semakin sulit ditemukan wanita yang akan menikah secara baik-baik melainkan lebih memilih melahirkan anak tanpa suami. Undang-undang anti korupsi dipikirkan oleh para koruptor, yang tentu hasilnya adalah undang-undang anti korupsi yang kepalang tanggung yang menyisakan banyak lubang untuk korupsi karena dibuat oleh para koruptor.
     Iblis akan menciptakan kekacauan demi kekacauan karena di dalam kekacauan itulah ia akan mendapatkan keuntungan. Tetapi ini semua bukan tujuan utamanya. Tujuan utama yang sesungguhnya adalah yang bersifat keagamaan karena yang iblis paling peduli adalah urusan sembah-menyembah. Setelah iblis menguasai sebuah negara, selain menghancurkan sistem sosial yang masuk akal, iblis akan bergerak ke pelarangan orang untuk mencari kebenaran. Ibis pasti akan bergerak ke aspek kebebasan beragama karena iblis tidak rela ada orang yang karena kebebasan beragama berhasil mendapatkan kebenaran dan meninggalkannya.
     Negara-negara komunis selain menghancurkan sistem sosial dengan menyangkali kebebasan pribadi dalam menyimpan hasil keringatnya, juga melarang orang mempercayai sesuatu yang diyakininya benar. Iblis tidak rela memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih sebagaimana Allah berikan, melainkan ingin menguasai manusia agar menyembah hanya kepadanya.
     Pembaca yang budiman, demi mencapai tujuannya, bukankah menguasai negara adalah langkah yang strategis? Jadi, herankah pembaca kalau iblis berjuang habis-habisan untuk menguasai negara demi negara? Kalau begitu apakah semua negara tanpa peduli pada tindakan dan kondisi negara itu semuanya adalah hamba Allah? Jawabannya, tentu tidak! Ada negara yang masih dalam kondisi baik, berfungsi dengan baik sebagai hamba Allah dalam menegakkan keadilan, menjaga hubungan baik antara manusia, dan memberi kebebasan kepada manusia untuk mencari kebenaran. Tetapi tidak sedikit negara yang telah berada di bawah cengkeraman iblis. Berhikmatlah!***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar